Pada tanggal 24 Maret 2010, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) genap memasuki usia yang ke-6. TAGANA di seluruh pelosok tanah air turut menyemarakan hari kelahirannya baik dalam bentuk peringatan yang sederhana maupun acara yang spektakuler. Kementerian Sosial RI sebagai inisiator terbentuknya wadah berhimpun personil penanggulangan bencana bidang bantuan sosial berbasis masyarakat turut menyemarakan Hari Ulang Tahun TAGANA saat ini
Kementerian Sosial RI sebagai inisiator terbentuknya wadah berhimpun personil penanggulangan bencana bidang bantuan sosial berbasis masyarakat turut menyemarakan Hari Ulang Tahun TAGANA saat ini dengan menghadiri undangan dari Provinsi Gorontalo sebagai salah satu daerah yang lebih awal mengundang Pimpinan Kementerian Sosial RI. Pihak Kementerian Sosial RI yang hadir pada kesempatan tersebut adalah Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial, Direktur Bantuan Sosial Korban Bencana Alam, Beberapa pejabat di lingkungan Direktorat Bantuan Sosial Korban Bencana Alam dan Duta TAGANA yaitu Moreno Soeprapto.
Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial atas nama Menteri Sosial RI menyampaikan sambutannya kepada seluruh anggota TAGANA se - Provinsi Gorontalo yaitu
Jumlah anggota TAGANA yang semakin banyak harus seiring dengan upaya peningkatan kualitas kemampuan dan profesionalitas . Untuk itu perlu dibentuk satuan-satuan khusus TAGANA seperti evakuasi, logistik, medis dll.
Hakekat dari TAGANA adalah relawan yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketulusan, keikhlasan dan bukan keterpaksaan bagi kemanusiaan. Untuk itu disanubari insan-insan TAGANA harus dilandasi kesukarelawanan. Artinya berbuat untuk sesama secara rela tapi dilaksanakan dengan suka cita dan tidak berpamrih apapun.
Perlunya pemikiran ditetapkannya semacam “Perintah harian“ yang dipedomani sebagai “Soko Guru” untuk melakukan segala aktifitas sekalipun tidak ada peristiwa bencana seperti tentang etika moral, tanggung jawab, teladan dan sikap korsa yang tinggi.
Selanjutnya Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial menjelaskan bahwa berdasarkan ketiga hal tersebut, maka “Jiwa atau Ruh” TAGANA sebagai relawan kemanusiaan yang bermoralitas tinggi, cerdas dan professional niscaya dapat terwujud. Artinya TAGANA harus memiliki komitmen yang kuat terhadap peran dan tanggung jawabnya sebagai potensi masyarakat taktis dalam Penanggulangan Bencana. Mudah-mudahan ini dapat menjadi perenungan pada ulang tahun TAGANA yang ke-6 (enam).
-
